KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
Apa itu
Konservasi?
Konservasi
adalah upaya pelestarian lingkungan,
tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan
tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa
depan.
Menurut UU No. 4 Thn 1982,
konservasi sumber daya alam adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbaru menjamin
kesinambungan untuk persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman.
Namun menurut Adishakti ( 2007 ) istilah konservasi yang biasa digunakan para
arsitek mengacu pada Piagam dari International
Council of Monuments and Site ( ICOMOS
) tahun 1981, yaitu Charter for the
Conservation of Places of Cultural Significance, Burra, Australia, yang
lebih dikenal dengan Burra Charter.
Disini dinyatakan bahwa konsep konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai dengan
kesepakatan yang telah dirumuskan dalam piagam tersebut. Konservasi
adalah konsep proses pengelolaan suatu tempat atau ruang atau obyek agar makna kultural yang terkandung di dalamnya
terpelihara dengan baik.
Kegiatan konservasi
meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan situasi lokal
maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut.
Suatu
program konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertahankan keasliannya dan
perawatannya tetapi juga bisa mendatangkan nilai ekonomi atau manfaat lain bagi pemilik atau masyarakat luas.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Tercapainya keselarasan hubungan
antara manusia dengan lingkungan. Hidup sebagai tujuan membangun manusia
Indonesia seutuhnya.
2. Terkendalinya pemanfaatan sumber
daya alam secara bijaksana.
3. Terwujudnya manusia indonesian
dengan pembina lingkungan hidup.
4. Terlaksananya pembangunan berwawasan
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang, dan
5. Terlinduginya negara terhadap dampak
kegiatan di luar wilayah negara yang meyebabkan kerusakan dan pencemaran
lingkungan.
Sasaran konservasi adalah
1.
Tercapainya keselarasan, keserasian,
keseimbangan, antara manusia dan lingkungan
hidup
2. Terwujudnya
manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak
melindungi dan membina lingkungan
hidup
3. Terjaminnya
kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. Tercapainya
kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6. Terlindunginya
Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar wilayah negara yang
memyebabkan pencemaran dan atau perusakan
lingkungan hidup
Beberapa
permasalahan lingungan hidup di Indonesia
1. Cukup
banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi
2. Kurangnya
kesadaran maayarakat tentang pentingnya lingkungan hidup
3. Kurangnya
peralatan pegolah lingkungan di Indonesia
4. Kurangnya
pengawasan dari pemerintah pusat maupun daerah
Isu-isu
lingkungan global :
1. Isu
perubahan iklim (chimate change), pemanasa globar (global warming)
2. Keanekaragaman
hayati ( biodiversity)
3. Pencemaran
wilayah perairan
4. Perpindahan
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) melintasi batas Negara (pollution across
nations)
5. Kerusakan
lapisan ozon (ozon deplection)
Bentuk
kerusakan lingkungan hidup
Berdasarkan factor penyebabnya, bentuk kerusakan
lingkungan hidup dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Bentuk
kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini anyak melanda Indonesia telah
menimbulan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mwkah dan Nias, serta gempa 5 skala ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa lainnya yang berdampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1. Letusan
gunung merapi
Letusan
gunung merapi terjadi karena aktivitas magma diperut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunugn merapi.
Bahaya yang ditimbulkan
oleh letusa gunung berapi antara lain :
a. hujan
abu vulaknik, menyebabkan gangguan pernafasan
b. lava
panas, dapat merusak dan mematikan makhluk hidup yang dilalui
c. awan
panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
d. gas
yang mengandung racun
e. material
padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan dan lain.
2. Gempa
bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), teradinya tanah turun, ataupun
karena gerakan lempeng didasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksika kapan
terjadi gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih
dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peritiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung di
antaranya :
1. Berbagai
bangunan roboh
2. Tanah
dipermukaan bumi merekah, jalan menjadi putus
3. Tanah
longsor akibat guncangan
4. Terjadi
banjir, akibat rusaknya tanggul
5. Gempa
yang terjadi didasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang)
3. Angin
topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju
kekawasan bertekanan rendah.
Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi Negara-negara dikawasan samudra pasitik dan atlantik merupakan
hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, texas,
sampai dikawasan asia seperti korea dan Taiwan, bahaya angin topan ini
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim diindonesia
yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya
angi topan bisa diprediksi melalui foto
satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
1. Merobohkan
bangunan
2. Rusaknya
areal pertanian dan perkebunan
3. Membahayakan
penerbangan
4. Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
2. Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena factor manusia antara lain :
1. Terjadinya
pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industry
2. Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau system pembuangan air dan
kesalaha dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3. Terjadinya
tanah longsor, sebagai damppak langsung dari rusaknya hutan
3. Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusan lingkungan hidup antara lain :
1. Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan)
2. Perburuan
liar
3. Merusak
hutan bakau
4. Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman
5. Pembuangan
sampah disembarang tempat
6. Bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS)
7. Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan diluar batas
UPAYA
PELESTARIAN
Pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di
Indonesia mengacu pada UU No. 23 tahun 1997. UU ini berisi tentang rangkaian
upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan
dan dampak negative yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar
kekayaan sumber daya alahm yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
Salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah antara lain :
1. Mengeluarkan
UU Pokok Agraria No. 5 tahun 1960 mengatur tentang Tata Guna Tanah
2. Menerbitkan
UU No. 4 tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Memberlakukan
Peraturan Pemerintah RI No. 24 tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan)
4. Pada
tahun 1991, Pemerintan membentuk Badan Pengendalian Lingkungan.
PERTOLONGAN
PERTAWA GAWAT DARURAT
Pertolongan pertama adalah penanganan darurat pada seseorang atau
lebih korban yang mengalami sakit atau cedera sebelum mendapatkan perawatan
medis orang yang terlatih (dokter/paramedis). Pertolongan pertama dapat menyelamatkan
jiwa manusia atau meningkatkan fungsi tanda-tanda vital seperti denyut jantung,
suhu tubuh dan jalan pernafasan. Dalam tujuan khususnya, PPPK dapat mencegah si
korban menjadi lebih buruk keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan
penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat
perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
Tujuan utama PPGD :
1. Meringankan penderitaan si Korban
2. Mencegah pendarahan dan infeksi
3. Mencegah bahaya cacad dan infeksi
Bisa dikatakan tujuan utama PPGD
adalah : penyelenggaraan PPGD bukan berarti mengobati korban, tetapi
menyelenggarakan pertolongan pertama sementara sementara menunggu pertolongan
dari ahlinya ( dokter/paramedic)
Berikut
beberapa hal penting yang perlu dilakukan :
1. Apakah
aman untuk melakukan pertolongan? Aman untuk kita, aman untuk korban dan
lingkungan yang aman
2. Periksa
keadaan penderita
3. Prioritas
ABC, Airway (jalur udara), Breathing (pernafasan) dan Circulation (peredaran)
4. Apabila
diperlukan, segera lakukan pernafasan buatan
5. Letakkan
penderita pada tandu (apabiladiperlukan)
6. Stabilkan
kondisi pasien dan mintalah pertolongan dan hal yang paling diperhatikan apakah
korban mengalami cedera tulang.
Dengan panduan ABC yang mudah diingat, anda dapat
melakukan penilaian terhadap kondisi korban dengan cepat dan memberikan
pertolongan yang diperlukan sesegera mungkin.
Ø Airway
(jalan pernafasan)
Periksa apakah ada tanda-tanda jalan nafas
tersumbat. Bersihkan mulut korban dari benda-benda yang dapat menyumbat,
seperti gumpalan darah, sisa-sisa muntah dan sebagainya. Periksa apakan
lidah korban menghalangi tenggorokan
atau tidak. Miringkan kepala sedikit kebelakang dan naikkan dagunya. Hal ini
akan membuka jalan nafas korban.
Ø Breathing
(pernafasan)
Perhatikan tanda-tanda pernafasan yang mudah dilihat
seperti gerakan naik-turun dada. Apabila tidak terlihat, dekatkan telinga anda
ke hidung dan mulut penderita untuk mendengarkan suara nafasnya. Tahan tangan
anda didekat hidung dan mulut untuk mengecek apakah anda bisa merasakan nafas
korban. Apabila tidak ada tanda-tanda pernafasan, anda harus segera mengambil
langkah berikut (pernafasan buatan).
Ø Sirkulasi
Periksa denyut nadi dileher atau pergelangan tangan.
Apabila anda tidak merasakan denyut nadi, sebaiknya melaksanakan CPR
(Cardio-pulmonary Resuscitation). Perhatikan pula warna kulit korban.
Ø Melakukan
CPR
CPR dilaksanakan hanya apabila tidak terdapat denyut
nadi pada korban. Letakkan salah satu tumit tangan anda pada bagian bawah
tulang dada dan tangan yang lainnya diatasnya. Tekan tulang dada sebanyak 30
kali lalu behenti sejenak lalu beri nafas buatan melalui mulut korban dan
berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan kepada korban untuk bernafas. Cek
kembali denyut nadinya dan lakukan kembalu apabila di perlukan.
Ketika memberikan CPR kepada anak kecil, gunakanlah
salah satu tangan saja didaerah yang tepat pada tulang dada
Cara memberikan CPR kepada bayi : letakkan 2 jari
pada tulang dada. Tekan kebawah menggunakan ujung jari hingga kedalaman 2 cm.
lakukan tekanan sebanyak 5 kali dalam waktu 3 detik. Lakukan pernafasan buatan
sekali dengan mulut anda baik pada hidung maupun mulut bayi. Lakukan tindakan
ini (CPR dan nafas buatan) selama satu menit. Lakukan terus sampai bantuan tiba
atau bayi bernafas kembali.
Ø Memindah
kan korban
Ketika memindahkan korban yang mengalami cedera
tulang belakang, tubuh korban harus benar-benar diatu. Balik badan korban
kesamping dengan hati-hati sebelum memindahkan dengan cara menggulingkannya ke
sebuah tandu.
Ø Penanganan
korban yang mengalami shock
Apabila shock disebabkan oleh perdarahan, mengangkat
2 kaki korban ke tempat yang lebih tinggi akan membantu kelancaran peredaran
darah dibagian batang tubuh
Ø Penanganan
korban tersedak
Apabila korban dalam kondisi sadar, cobalah menepuk
punggungnya dengan kuat sebanyak lima kali. Apabila korban kehilangan
kesadaran, cobalah membuat tekanan pada bagian perut korban dibawah tulang
rusuk dan diatas pusar.
Ø Penanganan
korban hipotermia
Ketika menangani korban hipotermia, pertahankan
korban untuk tetap hangat dan kering dengan dengan memberikan selimut atau
memasukkannya ke dalam kantong tidur.
Ø Cara
menangani korban heatstroke (serangan panas)
Bawa korban ketempat tidak terkena sinar matahari
langsung dan berikan korban air minum. Menaruh kaki korban ditempat yang lebih
tinggi dapat membantu peredaran darah dan mengurangi rasa pusing.
Ø Cara
penanganan korban luka bakar
Untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih parah,
segera siram air dingin kebagian tubuh yang mengalami luka bakar setidaknya
selama 10 menit.
Berikut
jenis-jenis luka bakar :
Jenis Luka Bakar
|
Tingkat kerusakan
|
Cara penanganan
|
Derajat
satu
|
Hanya
lapisan kulit yang terluar mengalami kerusakan,misalnya luka bakar akibat
sinar matahari (suburn). Warna kulit berubah menjadi merah kemudian
mengelupas
|
Oleskan
krim pendingin. Berikan pengobatan untuk mengurangi rasa gelisah, sakit
kepala, dan demam
|
Derajat
dua
|
Kerusakan
pada lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan kulit melepuh dan
mengalami kerusakan jaringan
|
Gunakan
perban luka antibakteri atau biarkan luka tidak diperban, tetapi tetap
dibersihkan. Lakukan perawatan bagian yang mengalami bengkak
|
Derajat
tiga
|
Kerusakan
pada seluruh lapisan kulit. Mengalami kerusakan jaringan
|
|
SUMBER :
5.