GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
A.
DEFINISI NIFAS
Nifas disebut
juga post partum atau puerpurium adalah masa atau waktu sejak
bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai dengan pulihnya
kembali organ-organ kandungan (Suherni, Widyasih & Rahmawati 2008, p.01).
B.
DEFINISI MASA NIFAS
1. Masa nifas (puerperium) dimulai
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al,
2002).
2. Masa nifas adalah masa dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Pusdiknakes, 2003:003).
3. Masa nifas merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
(F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah
seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya
kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).
C.
GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
1.
Post Partum Blues
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai
maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek
ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan. Ibu mengalami
perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.
Gejala gejala dari post partum blues diantaranya sebagai
berikut:
v Sedih
v Sering menangis
v Mudah tersiggung
v Cemas
v Labilitas perasaan
v Sering menyalahkan diri sendiri
v Gangguan tidur
v Nafsu makan menurun
v Kelelahan
v Mudah sedih
v Cepat marah
v Mood cepat berubah
v Pelupa
v Perasaan bersalah
Faktor-faktor penyebab timbulnya post pastum blues adalah
sebagai berikut:
v Faktor hormonal, berupa perubahan kadar
estrogen, progesteron, prolaktin seta estriol yang terlalu rendah
v Ketidaknyamanan fisik yang dialami
sehingga menimbulkan perasaan emosi
v Faktor umur dan jumlah anak
v Pengalaman dalam proses kehamilan dan
persalinan
v Dukungan yang diberikan dari lingkungan
(suami, keluarga dan yng lainnya)
v Ketidakmampuan beradaptasi terhadap
perubahan perubahan yang terjadi
v Ketidaksiapan terhadap perubahan peran
yang terjadi pada wanita tersebut
v Rasa memiliki
bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang berlebihan akan kehilangan
bayinya
v Masalah
kecemburuan dari anak yang terdahulu
Beberapa cara untuk mengatasi postpartum blues adalah
sebagai berikut:
¯ Persiapan diri yang baik selama
kehamilan untuk menghadapi masa nifas
¯ Komunikasi segala permasalahan atau hal
yang ingin disampaikan
¯ Selalu membicarakan rasa cemas yang
dialami
¯ Bersikap tulus serta ikhlas terhadap
apa yang telah dialami dan berusaha melakukan peran barunya sebagai seorang ibu
dengan baik
¯ Cukup beristirahat
¯ Menghindari perubahan hidup yang
drastis
¯ Berolahraga ringan
¯ Berikan dukungan dari semua keluarga,
suami, atau saudara
¯ Konsultasikan
pada tenaga kesehatan atau orang yang profesional agar dapat memfasilitasi
faktor resiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan upaya
pengawasan
2.
Depresi Post Partum
Depresi post partum (berat) dikenal sebagai sindroma depresif non psikotik
pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa mingggu sampai bulan
setelah kelahiran.
Gejala-gejala dari depresi berat
diantaranya sebagai berikut:
¯ Perubahan pada mood
¯ Dipenuhi rasa sedih dan menangis tanpa
sebab
¯ Tenaga cepat atau sudah lelah
¯ Tidak berkonsentrasi
¯ Gangguan pola
tidur
¯ Perubahan nafsu
makan dan mental
¯ Terkadang
muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya.
Faktor
yang mempengaruhi diantaranya sebagai berikut :
1) Faktor Konstitusional
2) Faktor fisik
3) Faktor psikologis
4) Faktor social
Klasifikasi
Depresi Post Partum yaitu :
1) Depresi ringan (kemurungan)
2) Depresi sedang/moderat (perasaan tak
berpengharapan)
3) Depresi berat (terpisah dari
realita).
Beberapa
cara untuk mengatasi depresi post partum adalah sebagai berikut :
a)
Pemberian
dukungan dari pasangan, keluarga, lingkungan, maupun profesional selama
kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan dapat mencegah depresi dan
mempercepat penyembuhan
b) Mencari tahu tentang gangguan psikologis yang mungkin
terjadi pada ibu hamil dan ibu yang baru saja melahirkan sehingga jika terjadi
gejala dapat dikenali dan ditangani segera
c) Konsumsi makanan sehat, istirahat
cukup, dan olahraga minimal 15 menit per hari dapat menjaga suasana hati tetap
baik
d) Mencegah pengambilan keputusan yang
berat selama kehamilan
e) Mempersiapkan diri secara mental
f) Menyiapkan seseorang untuk membantu
keperuan sehari-hari (memasak, membersihkan rumah, belanja, dll).
Perawatan
Depresi post partum
1) Terapi bicara : adalah sesi bicara
dengan terapis, psikolog atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difkir,
rasa, an lakukan oleh penderita akibat menderita depresi
2) Obat medis : obat anti depresi yang
diresepkan oleh dokter.
3.
Psikosis Post Partum
Depresi yang paling berat, terjadi pada minggu pertama dalam
6 minggu setelah melahirkan.
Faktor
Penyebab:
1.
Faktor sosial kultural (dukungan
suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).
2.
Faktor obstetrik dan ginekologik (
kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )
3.
Karakter personal seperti harga diri
yang rendah.
4.
Perubahan hormonal yang cepat.
5.
Marital disfungsion atau ketidak
mampuan membina hubungan dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya
dukungan.
6.
Unwanted pregnancy atau kehamilan
tidak di inginkan
7.
Merasa terisolasi.
Gejala yang timbul :
1.
Curiga berlebihan
2.
Kebingungan
3.
Sulit konsentrasi
4.
Bicara meracau atau inkoheren
5.
Pikiran obsesif ( pkiran yang
menyimpang dan berulang-ulang )
6.
Impulsif ( bertindak diluar
kesadaran )
Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Pelajari diri sendiri
Pelajari
dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan
keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan
penanganan yang tepat
2. Tidur dan makan yang cukup
Diet
nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan
tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode postpartum
3. Olahraga
Merupakan
kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit
dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan
lebih menguasai emosional yang berlebihan.
4.
Beritahukan perasaan ibu
Jangan
takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan
butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada
orang yang dipercaya ataupun orang yang terdekat
5.
Dukungan dari keluarga dan
orang-orang terdekat
Dukungan
dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat
penting, yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap
ada kesulitan
6.
Persiapan diri dengan baik
Persiapan
sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang
dibutuhkan.
7.
Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan
rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang
terjadi selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu
curahka dengan memasak atau membersihkan rumah.
8.
Dukungan emosional
Minta
dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi
rasa frustasi atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu
rasakan, sehingga ibu merasa lebih baik dari setelahnya.
D.
PEMECAHAN MASALAH GANGGUAN
PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
Cara
mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik,
maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting
dari segi psikologi dan mental ibu.
Selain
dengan mempersiapkan persalinan dengan baik, cara mengatasi gangguan psikologis
ini juga dapat di atasi dengan Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas. Pada
proses adaptasi masa nifas orang tua khususnya seorang ibu banyak melalui
fase-fase, adapun fase-fasenya antara lain
1. Honeymoon
2. Bounding attachment
3. Taking in
4. Taking hold, dan
5. Letting go
Selain dengan cara diatas, utnuk
mengurangi dampak dari gangguan psikologis maka dibutuhkan :
1. Support keluarga
o
Suami
o
Keluarga,
dan
o
Lingkungan
2. Support tenaga kesehatan
3. Rasa aman dan nyaman pada saat
kehamilan
4. Persiapan menjadi orang tua, dan
5. Dukungan emosional
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Gangguan
psikologi post partum diantaranya post partum blues, depresi post parum, dan
psikosis post partum. Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai
maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek
ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.Depresi post
partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung
selama 30 hari. Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada minggu
pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.
B.
SARAN
Bagi calon ibu diharapkan lebih
mempersiapkan diri sebelum melahirkan agar persiapan diri baik mental, fisik
dan ekonomi lebih matang. Supaya gangguan-gangguan pada masa nifas tidak
terjadi.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar