Kamis, 15 Mei 2014

Gangguan Psikologis Masa Nifas



GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
A.    DEFINISI NIFAS
Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai dengan pulihnya kembali organ-organ kandungan (Suherni, Widyasih & Rahmawati 2008, p.01).

B.     DEFINISI MASA NIFAS
1.      Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al, 2002).
2.      Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
3.      Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4.      Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

C.    GANGGUAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
1.      Post Partum Blues
Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan. Ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.

Gejala gejala dari post partum blues diantaranya sebagai berikut:
v  Sedih
v  Sering menangis
v  Mudah tersiggung
v  Cemas
v  Labilitas perasaan
v  Sering menyalahkan diri sendiri
v  Gangguan tidur
v  Nafsu makan menurun
v  Kelelahan
v  Mudah sedih
v  Cepat marah
v  Mood cepat berubah
v  Pelupa
v  Perasaan bersalah

Faktor-faktor penyebab timbulnya post pastum blues adalah sebagai berikut:
v  Faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin seta estriol yang terlalu rendah
v  Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi
v  Faktor umur dan jumlah anak
v  Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
v  Dukungan yang diberikan dari lingkungan (suami, keluarga dan yng lainnya)
v  Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan perubahan yang terjadi
v  Ketidaksiapan terhadap perubahan peran yang terjadi pada wanita tersebut
v  Rasa memiliki bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya
v  Masalah kecemburuan dari anak yang terdahulu

Beberapa cara untuk mengatasi postpartum blues adalah sebagai berikut:
¯  Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi masa nifas
¯  Komunikasi segala permasalahan atau hal yang ingin disampaikan
¯  Selalu membicarakan rasa cemas yang dialami
¯  Bersikap tulus serta ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan berusaha melakukan peran barunya sebagai seorang ibu dengan baik
¯  Cukup beristirahat
¯  Menghindari perubahan hidup yang drastis
¯  Berolahraga ringan
¯  Berikan dukungan dari semua keluarga, suami, atau saudara
¯  Konsultasikan pada tenaga kesehatan atau orang yang profesional agar dapat memfasilitasi faktor resiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan upaya pengawasan

2.      Depresi Post Partum
Depresi post partum (berat)  dikenal sebagai sindroma depresif non psikotik pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa mingggu sampai bulan setelah kelahiran.

Gejala-gejala dari depresi berat diantaranya sebagai berikut:
¯  Perubahan pada mood
¯ Dipenuhi rasa sedih dan menangis tanpa sebab
¯ Tenaga cepat atau sudah lelah
¯ Tidak berkonsentrasi
¯  Gangguan pola tidur
¯  Perubahan nafsu makan dan mental
¯  Terkadang muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya.

Faktor yang mempengaruhi diantaranya sebagai berikut :
1)      Faktor Konstitusional
2)      Faktor fisik 
3)      Faktor psikologis
4)      Faktor social

Klasifikasi Depresi Post Partum yaitu :
1)      Depresi ringan (kemurungan)
2)      Depresi sedang/moderat (perasaan tak berpengharapan)
3)      Depresi berat (terpisah dari realita).
Beberapa cara untuk mengatasi depresi post partum adalah sebagai berikut :
a)       Pemberian dukungan dari pasangan, keluarga, lingkungan, maupun profesional selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan dapat mencegah depresi dan mempercepat penyembuhan
b)     Mencari tahu tentang gangguan psikologis yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan ibu yang baru saja melahirkan sehingga jika terjadi gejala dapat dikenali dan ditangani segera
c)      Konsumsi makanan sehat, istirahat cukup, dan olahraga minimal 15 menit per hari dapat menjaga suasana hati tetap baik
d)      Mencegah pengambilan keputusan yang berat selama kehamilan
e)      Mempersiapkan diri secara mental
f)       Menyiapkan seseorang untuk membantu keperuan sehari-hari (memasak, membersihkan rumah, belanja, dll).

Perawatan Depresi post partum
1)      Terapi bicara : adalah sesi bicara dengan terapis, psikolog atau pekerja sosial untuk mengubah apa yang difkir, rasa, an lakukan oleh penderita akibat menderita depresi
2)      Obat medis : obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter.

3.      Psikosis Post Partum
Depresi yang paling berat, terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Faktor Penyebab:
1.    Faktor sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).
2.    Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )
3.    Karakter personal seperti harga diri yang rendah.
4.    Perubahan hormonal yang cepat.
5.    Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya dukungan.
6.    Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan
7.    Merasa terisolasi.

Gejala yang timbul :
1.    Curiga berlebihan
2.    Kebingungan
3.    Sulit konsentrasi
4.    Bicara meracau atau inkoheren
5.    Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )
6.    Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )

Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1.    Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat
2.    Tidur dan makan yang cukup
Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode postpartum
3.    Olahraga
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
4.    Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya ataupun orang yang terdekat
5.    Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat penting, yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan
6.    Persiapan diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang dibutuhkan.
7.    Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang terjadi selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan memasak atau membersihkan rumah.
8.    Dukungan emosional
Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa lebih baik dari setelahnya.

D.    PEMECAHAN MASALAH GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu.
Selain dengan mempersiapkan persalinan dengan baik, cara mengatasi gangguan psikologis ini juga dapat di atasi dengan Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas. Pada proses adaptasi masa nifas orang tua khususnya seorang ibu banyak melalui fase-fase, adapun fase-fasenya antara lain
1.      Honeymoon
2.      Bounding attachment
3.      Taking in
4.      Taking hold, dan
5.      Letting go


Selain dengan cara diatas, utnuk mengurangi dampak dari gangguan psikologis maka dibutuhkan :
1.      Support keluarga
o   Suami
o   Keluarga, dan
o   Lingkungan
2.      Support tenaga kesehatan
3.      Rasa aman dan nyaman pada saat kehamilan
4.      Persiapan menjadi orang tua, dan
5.      Dukungan emosional

KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
Gangguan psikologi post partum diantaranya post partum blues, depresi post parum, dan psikosis post partum. Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari. Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

B.     SARAN
Bagi calon ibu diharapkan lebih mempersiapkan diri sebelum melahirkan agar persiapan diri baik mental, fisik dan ekonomi lebih matang. Supaya gangguan-gangguan pada masa nifas tidak terjadi.


REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar